REVIEW DRAMA KOREA SIGNAL (2016)



Sebenarnya aku (akhirnya) tertarik nonton drama genre crime yang sudah booming sejak beberapa bulan lalu ini karena pemeran utamanya, Lee Je Hoon. Ya, kuakui aku memang macam mbak-mbak yang gila sama cowo ganteng yang berdarah-darah gitu haha

Ini semua berawal ketika aku nonton Filmnya Je Hoon yang berjudul “Phantom Detective”, yang akan aku review sebentar lagi. Di film itu, serius, demi apa, Lee Je Hoon ganteng banget! Dan yaa.. karena itulah akhirnya aku memutuskan untuk menonton dramanya yang hampir mirip-mirip sama peran doi di sana *doi?! Bahaha*, SIGNAL!

Judul              : Signal
Sutradara       : Kim Won Suk
Penulis           : Kim Eun Hee
Episode          : 16
Genre             : Crime, Thriller, Mistery, Fantasy
Sumber gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Signal_%28TV_series%29

MAIN CAST
Park Hae Young (Lee Je Hoon)
Di Drama Signal, Park Hae Young adalah seorang profiler berusia 27 tahun yang tugasnya menganalisa pelaku kejahatan. Dan dia keren banget kalau lagi mengidentifikasi siapa pelauknya. Setiap omongan yang dia keluarin bener-bener membuat otak otomatis selalu bilang “OH JADI GITU! WOW!”. Di sini Hae Young adalah polisi termuda yang ‘katanya’ memang Cuma banyak teori tapi prakteknya kurang. But, it’s okay, I love you just the way you are *tuh kan, beneran mbak-mbak gila mas-mas ganteng, ah cabe! wkw*

Aku rasa, Lee Je Hoon cocok banget punya karakter kayak Park Hae Young gini. Apalagi kalau lagi mikir keras... aaakkkhh, suka pegang-pegang idung gitu, dan bibir *uhuk! Uhuk!* so so so sexy. *Astagfirullah~ #ambil air wudhu
Park Hae Young


Sudahlah, mari hentikan. Eh lanjutkan~

Lee Jae Han (Choi Jin Woong)
Adalah OM-OM yang perannya keren banget di sini, ya meskipun nggak seganteng Park Hae Young lah ya #jitak. Tapi tindakanya bener-bener luar biasa. Dia semacam pahlawan yang bahkan nggak diketahui siapa-siapa, bekerja di belakang. Ah sedihnya. Lee Jae Han ini adalah sosok detektif yang jujur dan bersih, nggak bisa banget tutup mata kalau ada yang tidak adil *ngerti nggak sih maksudnya?* dia selalu berjuang mati-matian untuk sebuah keadilan. Sekecil apapun itu. Nangis pokoknya nangis!

Aku suka banget aktingnya Choi Jin Woong ini, dia selalu bisa membawa penonton merasakan apa yang dia rasakan. Berkali-aku aku nangis waktu dia juga nangis. Ikut senyum-senyum bahkan sampai ketawa waktu dia bahagia. Pokoknya jempol deh!

Cha Soo Hyun (Kim Hye Soo)
Nah, kalau Detektif Cha ini adalah sosok wanita tangguh yang dulunya junior Lee Jae Han. Dan mereka berdua sama-sama saling suka, tapi rada gengsi kali ya. tapi lucu, lucu banget. Detektif Cha dan Detektif Lee ini adalah pasangan ‘tua’ pertama idolaku hahaha

Scene favoritku buat pasangan ini adalah ketika mereka di ambulan, dimana Detektif Cha nangis kenceng banget karena Detektif Lee ketusuk perutnya, sambil ngomong..

 “I like you...  I like you a lot. You can like someone else. I don't care if you never forget your first love. Just don't ever get hurt or die.”



Kalau soal akting Kim Hye Soo sendiri nggak perlu diragukan lagi lah ya. Siapa sih yang nggak tau tante yang satu ini? apapun yang dia perankan selalu keren banget, walaupun umurnya udah 40an, Kim Hye Soo ini bener-bener masih cantik, yaa cantik banget!

SINOPSIS
Secara keseluruhan Drama Korea berjudul Signal ini berkisah tentang seorang detektif dari masa lalu yang bisa berkomunikasi dengan detektif di masa sekrang melalui tranmisi walkie-talkie. Nah, dari komunikasi tersebut kedua detektif ini berupaya untuk menyelesaikan kasus-kasus dingin yang dulu belum terpecahkan.

Drama Korea yang satu ini juga terinspirasi dari kisah nyata yang ada di Korea sana. Yaitu kasus pembunuhan terhadap 10 wanita dari mulai yang nenek-nenek usia 71 tahun sampai remaja usia 13 tahun.

Semua berawal ketika seorang detektif muda bernama Park Hae Young menemukan walkie-talkie yang sudah tua, bahkan kemudian diketahui nggak ada batrenya, bisa menyala. Dari walkie-talkie itulah Hae Young berkomunikasi dengan Lee Jae Han yang ada di masa lalu. Awalnya keduanya nggak percaya, dan bingung setengah mati, mana mungkin bisa berkomunikasi dengan masa lalu? Namun, seiring berjalanannya waktu, Hae Young dan Jae Han percaya, dan mulai bekerja sama memecahkan beberapa kasus. Dari komunikasi melalui walkie-talkie tersebut, mereka berdua berusaha mengurangi jumlah korban yang mati gara-gara suatu kasus.

Di lain sisi, detektif Cha dan Hae Young bekerja sama di team khusus kasus dingin. Team mereka selalu berhasil menghadapi kemustahilan. Dan semua karena siapa kalau bukan karena kerjasama Hae Young dan Jae Han. Team kasus dingin ini adalah team yang keren banget menurutku, semua anggotanya total banget. Suka!

Suatu ketika, Detektif Cha dan Hae Young menemukan kerangka yang ternyata adalah kerangka Detektif Lee Jae Han. Demi apa, ini adalah scene yang nguras air mata!

Dengan kesedihan dan ketidakadilan yang dihadapi Park Hae Young di masa sekarang, dan juga kesulitan-kesulitan Lee Jae Han di masa dulu.. Park Hae Young percaya bahwa kakaknya yang sudah meninggal bisa diselamatkan di masa lalu. Dan ia juga percaya bahwa Lee Jae Han juga bisa diselamatkan. Kira-kira apakah masa lalu masih bisa berubah? Apakah kakak Park Hae Young bisa diselamatkan? Dan bagaimana nasip Lee Jae Han pada akhirnya?

Tonton aja ya! dijamin nggak bakal nyesel deh. Mau ditemenin nonton? Yuk! Wahahahaha~ *ditimpuk masa*

Pendapatku tentang drama genre crime (pertamaku) ini adalah KEREN BANGET. Dari awal episode aku bener-bener nggak pernah skip skip. Setiap episodenya maksimal banget. Ceritanya emang rada berat sih ya (apalagi buat orang yang terbiasa nonton drama genre romance yang bisa bikin nangis bombay, macam aku). Aku suka semuanya. Suka semua kisah-kisahnya. Suka semua akting pemainnya. Pokoknya nggak akan bosen deh dari awal eposide sampai akhir episode.

Ending drama Signal ini memang rada gantung sih. Rasanya kok masih “Hei! Ayolah! Selanjutnya apa!?”. Tapi aku cukup puas. Yang nggak puas Cuma karena belum bisa pegang idungnya Park Hae Young doang, oh ya, sama bibirnya, sama pipinya juga *HALAH! #DigamparMasyarakatUmum~

Oh ya! semoga ada Signal 2 ya! Amin! Lee Je Hoon lagi, please~
 
Park Hae Young


If we don’t give up, it’s all possible.



If we don’t give up, there is hope.



1

Senja di Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu Kulonprogo

Selamat pagi mblo~
Adakah jomblo di sekitar sini yang masih ngerasa menjadi makhluk paling hina di alam semesta ini? wah ... berarti selama ini kamu bergaul sama orang yang salah ya mblo.

Hello dunia. Mana lagi yang lebih bahagia dari menjadi jomblo dan bebas terbang kemana aja? Ada? *emang tipe jomblo yang suka membela diri

Wake up mblo! Ayo dolan! Syukur-syukur bisa jadian #ehh Ini kenapa malah ngomongin jomblo sih? ngga takut kena kutuk apa?
Duh maap.

Mari kita berkasih sayang menikmati senja di tempat wisata Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu Kulonprogo. Keep scrolling down cinta~
Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu
Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu Kulonprogo ini letaknya emang agak jauh kalau dari pusat kota Jogja, apalagi kalau dari masa depan yahoohoohoo

Perjalanan kami mulai dari Jejeran, Bantul sekitar pukul 11 siang. Dan akhirnya sampai di Kulon Progo dengan pantat dan punggung yang agak *ehem* pegel, maklum udah agak tua.
Kami memutuskan untuk menikmati Pantai Glagah Indah dulu sebelum ke Mangrove, biar adem dululah ya liatin ombak.

Kalau dikira-kira untuk perjalanan dari Bantul ke Mangrove membutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih 15 menit. Lumayan lama dan bakalan bosen banget meniti jalan super panjang dan sepi yang aspalnya alus banget macam kulit bayi hihihi~

Tapi santai aja, sepanjang jalan akan ada banyak sekali pemandangan indah yang bisa bikin ‘yuk berhenti dulu, kita foto bareng di sini.’ Tapi kalau demikian caranya, nanti bisa-bisa sampai ke Hutan Mngrove udah ganti tahun, kan repot.

Setelah sempat muter-muter karena tersesat dengan sangat bego di jalanan yang guede dan parahnya ada tanda panah penunjuk arah ke Hutan Mngrove yang kami lewatkan dengan tatapan kosong, akhirnya kami sampai di Wisata Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu Kulonprogo. Letak Hutan Mangrove ini ada di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.

Oh ya, lokasi Hutan Mangrove ini sebenernya gampang banget ditemukan, tinggal ngidupin Maps aja. Kelar semua urusan. Penunjuk arah bener-bener jelas, mulai dari jalan raya utama, sampai ke Hutan Mangrove-nya. Jadi kalau kira-kira udah mau sampai pelan-pelan aja, biar penunjuk arahnya nggak kelewatan.

Pertama sampai tempat parkir emang bakalan pikir-pikir “Lah itu kan Cuma kolam” karna emang sejauh mata memandang emang Cuma tambak ikan yang membentang. “Mana mangrovenya mana?” “Mana pantainya mana?” Tenang! Jalanin aja dulu~

Kalian bakalan kayak masuk ke negeri di atas pohon-pohon mangrove (?) dengan sejuta keindahan yang tiada henti bikin mata berbinar. Ratusan pohon mangrove yang hubung menghubung dengan jalan utama dari bambu dan papan kayu bakalan bikin kalian ngerasa menapaki dunia di atas pohon.

Banyak banget spot foto yang kece badai di Hutan Mangrove Selain buat foto, hutan mangrove ini juga asik banget buat *uhuk* jalan berdua sama pacar. Astagfirullah~

Oh ya, pesan aja sih, ati-ati jangan banyak becanda, nanti kalau jatuh kan nggak ada nolongin ... ye kan mblo? Jangan ngarep ada pangeran muncul dari lumpur terus nangkep kamu sambil senyum manis dan ngomong “Kamu ngga papa kan?.” huuwooo~
Apalagi ngarep ada putri duyung yang senyumnya berkilau-kilau dengan ekor eksotis. Jangan pernah berpikiran kayak gitu, jangan!

Becanda ding.

Menurutku sih papan kayu yang digunakan sebagai jalan penghubung itu cukup kokoh dan aman kok. Kecuali emang sengaja lompat sih. Heran juga ya, gimana cara bikinnya? Telaten amat~

Kata Bapak penjaga parkir yang super ramah sih emang semua yang ada di Hutan Mangrove itu kreasi warga sekitar. Pertama dulunya ada mahasiswa KKN gitu deh, nanem pohon mangrove. Tujuannya biar nggak terkena abrasi karna ombak laut. Tapi sekarang liat deh, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui dudududu~ Selain buat penangkal ombak, mangrove di sana juga bisa kita nikmati untuk liburan bareng orang-orang tersayang.
Nah contoh dusun yang mau maju dalam hal memaksimalkan potensi wisata ya. boleh banget dicontoh ini ....

Fasilitas di Wisata Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu Kulonprogo ini cukup lengkap. Untuk tempat sampah disetiap sudut sudah tersedia. Kalau mau Sholat ada sih musola, sebelum pintu masuk mangrove, tapi ketika kami ke sana nggak ada mukena. Jadi, buat jaga-jaga jangan lupa bawa dari rumah. Atau kalau enggak, di sekitaran dusun juga ada sih tempat ibadah. Ngga perlu kawatir cintah ...

Perjalanan kali ini kita tutup dengan senja yang cukup indah, ULALA~

Senja Hutan Mangrove

Oke segitu dulu. Selamat menyongsong hari-hari esok cinta. Keep smile, kalo kata Chanyeol sih walaupun segala sesuatu yang kita hadapi berat dan sangat sangat sulit, jangan lupa untuk ..Always be positive and smile like an idiot yaa!

See you~
1

Seuntai Kisah dari Tempat (yang tak sanggup) Kusebut Rumah



Mana yang lebih sedih dari meninggalkan rumah dan tahu bahwa esok nggak akan pernah bisa pulang lagi?


Selamat malam pemeluk kenangan!

Di malam yang lumayan dingin ini aku mau sedikit cerita tentang kisah-kisah konyol bin ngga pentingku selama KKN sekitar sebulan yang lalu. Maaf kalau nanti endingnya bakalan sok pujangga kesasar dunia lain. Atau nanti endingnya bakal kayak dongeng cerita rakyat bawang merah bawang putih. Maaf banget.

Sebenernya males banget nulis, tapi dari pada dipendem, nanti malah timbul jerawat di mana-mana dan akhirnya aku ditinggalin banyak orang, terus aku kesepian sendirian nangis di pojokan. Dasar jerawat bangke! Lah? Jerawat apa bangke? Apa bangke punya jerawat? Apa kamu punya aku? #eh gimana.

Oke yuk mari serius. Narik napas~

Ada tempat di mana kamu mau menyebutnya rumah, tapi bahkan kamu nggak akan pernah bisa pulang semaumu. Dan keluarga dari tempat yang mau kau sebut rumah itu benar-benar berbatas waktu. Mereka ada. Mereka menyayangi. Mereka memeluk ketakutanmu. Mereka tersenyum pada setiap bahagiamu. Mereka keluarga. Keluarga yang hadir di ambang waktu yang nggak bisa kamu kekalkan. Rumahmu, Posko KKNmu. Keluargamu, teman KKNmu.

Jika diingat kembali. Pertama kali datang dengan malu campur takut, tangan kecilmu mengetuk pintu bercat coklat tua. Mengendap-endap di lantai keramik merah bercorak coklat. Pandanganmu memutar kesegala arah, berharap seorang berwajah teduh dengan senyum hangatnya keluar dari balik pintu bercat coklat tua itu. Belakangan kau sebut ia ‘Budhe’.
“Mungkin Budhe tidur.” Karna sadar matahari sudah berjalan tepat di atas kepala. Dimana manusia sedang lelah-lelahnya.

Hari ini Jum’at. Dengan segala penat yang telah kamu lalui di sekolah. Kamu tahu bekal nasi yang sempat kamu beli di kantin sekolah tadi sudah sangat menyiksa perut kosong dan lelahmu. Tapi pintu tak kunjung berderit karena sengaja dibuka oleh seseorang yang wajahnya belum kekal dalam ingatmu.

Tetiba pintu terbuka. Senyumnya yang hangat segera saja tertuju padamu dan temanmu yang sedari tadi duduk terdiam di teras. Wajahnya penuh gurat kasih sayang yang selama ini ia curahkan untuk perjalanan hidupnya yang panjang. Mempersilakanmu masuk. Menemanimu berbincang sebentar. Dan ia dengan segala pengertiannya membiarkanmu untuk berbaring dan memejamkan mata sejenak, di kamar depan. di kamar yang kelak selama dua bulan ke depan akan penuh dengan canda tawa, drama marah-marahan, lagu cinta yang berputar-putar di ambang udara, kejahilan yang tiada henti kau hadapi, cerita-cerita hangat, kelaparan, kekenyangan, ngantuk, sakit, lelah, penat dan yang terakhir kesedihan yang dengan susah payah kau sembunyikan dari yang lain.

Lalu. DUA bulan berlalu cepat. Bukan ia yang akan muncul dari balik pintu bercat coklat tua itu. Tapi, Kini kau sendiri yang sudah tanpa malu dan takut, membuka pintu bercat coklat itu dengan kunci yang telah dipercayakannya padamu.

Kini kau sudah tak harus mengendap-endap di lantai keramik merah bercorak coklat itu. Pun, kini kau sudah melupakan kebiasaanmu, melempar Pandang memutar kesegala arah, berharap seorang berwajah teduh dengan senyum hangatnya keluar dari balik pintu bercat coklat tua itu.

Kadang kamu harus tahu satu hal. Pada setiap mimpi yang paling indah pun, kau harus tetap bangun. Dan melanjutkan hidup.

JIKA, ada tempat di mana kamu mau menyebutnya rumah, tapi bahkan kamu nggak akan pernah bisa pulang semaumu. Dan keluarga dari tempat yang mau kau sebut rumah itu benar-benar berbatas waktu. Dimana Mereka ada. Dimana Mereka menyayangimu. Dimana Mereka memeluk ketakutanmu. Dimana Mereka tersenyum pada setiap bahagiamu. Mereka keluarga. Keluarga yang hadir di ambang waktu yang nggak bisa kamu kekalkan. ADALAH MIMPI YANG INDAH. Kini cobalah untuk membungkusnya dengan sebaik-baiknya bungkus. Simpanlah dengan rapi. Dan sesekali bukalah untuk sekedar tersenyum sambil berurai air mata. LALU BANGUNLAH. HARI SUDAH TERLALU PAGI :)

Jika selama dua bulan terakhir di setiap Jum’at, Sabtu, dan Minggu-mu adalah mimpi panjang yang indah, maka kenangkanlah dengan sebaik-baiknya kenangan. Sampai jumpa kasih sayang!


DAN, Mana yang lebih sedih dari meninggalkan rumah dan tahu bahwa esok nggak akan pernah bisa pulang lagi?
0

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com