Empat Semester yang Melelahkan



Selamat pagi dunia. Selamat pagi makhluk- makhluk Tuhan yang seksi-seksi di semesta ini. Gimana, masih sehat? Alhamdulillah kalau iya. Kalau hatinya? Kapan melewati masa-masa gersang? Eahahaha~
Sini peluk dulu sini! *ini kenapa lagi sih?*

Pagi ini aku mau cerita tentang passion deh.
Bahwa di dunia ini setiap orang memiliki passion masing-masing. *sok ngerti banget* iihh

Awal masuk kuliah, jujur saja ada banyak organisasi di kampus yang pengen banget aku cobain. Organisasi yang berhubungan dengan gambar menggambar, ah tapi pulang malem, ah tapi terlalu bebas, ah tapi....nggak jadi daftar. HIMA? Dari wawal entah kenape emang nggak tertarik. Tapi saya akuin ya, anak Hima itu kece, kadang-kadang. Anak Hima itu yaaaa tanggung jawab, entahlah, tetep aja nggak pengen masuk. Lalu, organisasi yang berhungan dengan tulis menulis. Ya itu, UKM itu. Penelitan, kece banget kan? Udah dibela-belain ngampus sampe malem, udah dibela-belain segala macem, yang ini itu, eh nggak keterima. Oh hidup~

Setelah sempat nggak keterima ukm yang itu, aku sempat mikir “Buat apa juga aku berjuang. Nggak ada gunanya juga.” Kemudian aku menjelma menjadi mahasiswa kupu-kupu yang hobi jalan-jalan. Mahasiswa yang nggak tertur, mau nulis ya Cuma kalau lagi galau. Mau berkarya ya kalau emang Cuma kepepet, buat nilai misalnya. Yailah, pantesan nggak cakep-cakep sampe sekarang -______-

Buat jaga-jaga, karena kewajiban, aku daftar ukm koperasi gitu deh. Ya Cuma buat sekedar kayak gitu doang. Kalau ada study tour ya ikut.... kalau ada wajib bayar ya bayar. Udah~

Sebelumnya aku pernah ikut ukmf juga, jurnalistik gitu deh. Yakin yang ini aku ngebayangin bakalan jadi mahasiswa paling kece badai... ternyata enggak. Aku dengan sendirinya bosen. Besok kalau aku udah sadar, pengen sih... bisa nulis artikel, bisa ini itu.

Dan ternyata aku sadarnya kelamaan.

Suatu hari, ada seorang teman yang ngomong gini “Ya selagi masih diberi kesempatan. Aku Cuma mau memanfaatkan kesempatan aja kok.”
Simpel! Tapi ternyata awet banget di dalem sini. Iya di dalem sini lho, bukan di situ, hoy. Di sini! Di salah satu bilik hatiku yang kusus buat kamueh. *ini kenape lagi? peefffhhh*

Kemudian di hari-hari berikutnya aku rajin nabung di kopma, ikut seminar-seminar ekonomi gituh dari kopma gitu deh deh hahahaha buat apa? Buat dapet sertifikat ahahahahag masih aja nggak sadar~

Dan pada akhirnya aku daftar UKMF penelitian FBS. We O We! Radak sadar juga... *tepuk tangan* *sujud syukur* semoga betah!
Sebenernya kemarin ragu, pengennya sih masuk penelitian univ, tapi.... setelah dijalani, ilmunya sama aja kok. Seneng deh. Bisa latihan berorganisasi, yang ternyata sangat melelahkan. Peffffttttthhhh...
Sejujurnya, aku agak nggak tertarik sama organisasi, sama rapat-rapat, sama kesibukan yang nggak mengokohkan dan memuaskan hobiku :3
Tapi... it’s not bad. Selama masih dapet ilmu-ilmu baru. Selama masih berhubungan dengan keinginanku..

Kata temenku “Yagimana mau dapet jodoh baru kalau males-malesan kenal orang baru hahahahaha semangat cel!” *kemudian dia tak jorokin* *lalu tabokin* *lalu siram air* *lalu...sudah sih!

Biar saya ceritakan sedikit... ketika awal masuk ukmf ini agak kikuk gimana gitu. Berasa tua gitu.. lebih nyaman kalau nggak dipanggil mbak. Untung masih ada juga angkatan 2013 yang masuk, ada teman yang senasib.

Di sini, selain kenal sama anak-anak baru, aku juga dapet ilmu yang...enggg lumayan banyak. Semakin ke sini, semakin aku sadar kalau kegagalan masuk ukm penelitian semester satu ya karena emang aku belum tahu apa-apa. Semakin aku sadar kalau aku sih Cuma apa? Aku sih emang nggak bisa apa-apa, waktu itu.... ternyata waktu itu emang belum sepenuh hati.

Kata masnya UKMP “Nggak ada usaha yang sia-sia dek”.. Duhbro~ mas aku kangen mas *lho kan! ngenese diketok-ketokke* mas ojo Ge Er, sik tak maksud mas kae kok, duduk sampeyan :p mas e sik hobi kelayapan kae lho *njut delusi berlebihan*

Di sebuah talkshow.. seorang pembicara ngomong gini “Saya masuk penelitian semester 6. Dan...” dan pembicara itu menjadi orang hebat sekarang. Tesa masih mau malu buat coba-coba tahun depan? masih mau merasa telat memupuk hobi-hobi yang udah mulai layu?
Aduh kok jadi merinding.

Suatu senja yang dinginnya bukan main. Selepas hujan lebat, dengan rintik hujan, di depan LapKar... ngerjain tugas media. Sebelahan sama anak-anak Hima yang lagi rapat, oh ya dan mereka berisik, sangat berisik *ini mau ngomong apa sih?* Gini...
“Buat apa eh rapat begituan? Dapet apa juga”, dengan lapar yang kian menjadi-menjadi, seorang teman yang di kepalnya penuh kepulan asap mie ayam, ngomong gini “Ya jangan gitu. Setiap orang kan punya passion-nya masing-masing. Siapa tahu mereka sukses dengan kegemaran mereka, siapa tahu mereka bisa membuat perubahan dunia. Atau apalah. Kamu? Juga punya passion kamu sendiri kan?”.

Kemudian saya mengangguk, Benar juga sih.

Aku sedikit yakin nggak yakin, barangkali bagi mereka si mahasiswa kura-kura, mahasiswa semacam aku yang Cuma tertarik sama ukm-ukm nulis-gambar-duit dan jalan-jalan juga nggak banget. Barangkali ada yang berpikir, apa banget sih orang-orang semacam aku. Hahahaha Hidup ini terkadang memang adil.

Selamat pagi yang lagi kesepian. Semangat ya! LIFE MUST GO ON....




0

Kepada Mimpi yang Timbul Tenggelam


Kepada mimpi yang timbul tenggelam

Sebab apa-apa yang telah atau hendak diupayakan manusia hanyalah sepersekian persen dari kuasa Tuhan.

Karena, hati dan perasaan manusia barangkali memang berbilik-bilik. Ada satu sisi yang teramat dalam meresa kecewa. Ada sisi lain yang merasa bahagia berlebih. Ada sisi yang diam-diam terisak sedih. Ada satu sisi pula yang kokoh dan terkadang timbul tenggelam di sana. Barangkali mimpi? Barangkali motivasi?
Bagaimana ini?
Bahkan aku entah merasa apa sekarang. Putus asa... entah sisi yang mana dari perasaanku yang merasa terluka.

Aku hanya diam dan pura-pura sanggup menerima takdir Tuhan kali ini. Tapi sungguh, bukankah yang tak terlihat itu jauh lebih penting dari apa-apa yang terlihat?
Jika aku sedikit saja terlihat panik, barangkali ia semakin sesak tercekik mimpinya yang timbul tenggelam sesukanya. Jika aku sedikit saja terlihat menyerah, barangkali ia semakin letih dan resah menatap tumpukan buku yang beberapa hari kupinjamkan :3
Aih, hidup ini...

Ada yang teramat percaya pada mimpinya yang suka timbul tenggelam seenaknya, tapi tak mencapainya. Barangkali karena memang belum saatnya, masih banyak jalan *tenaglah*. Ada yang bahkan tak melirik mimpinya yang suka timbul tenggelam seenaknya, tapi dengan mudah mencapainya. Ya gitu, hidup...

Begini saja, sederhana. Sangat sederhana, sebab apa-apa yang telah atau hendak diupayakan manusia hanyalah sepersekian persen dari kuasa Tuhan.
Aku merasa agak kurang bersyukur kepada Allah. Barangkali bukanya lebih giat memperbaiki diri, aku malah lebih giat mengejar yang semu. Barangkali aku harus diingatkan untuk selalu memperbaiki segala tingkah dan laku dalam menjalani hidup di dunia ini. Bahwa, tak ada satupun kuasa yang lebih kuasa dari pada kuasa Allah.

Aku hanya...sedikit. ah, aku hanya merasa banyak, sangat banyak merasa gagal membimbingnya. Dan oleh karenannya senja ini aku hanya pura-pura diam dan pasrah menerima takdir Tuhan. Sedangkan, ya, hatiku teramat merasa kesakitan... sebab aku merasa sangat tak berguna.

Oh ya, kata-kata Bapak masih sama seperti dua tahun silam “nggak usah kerja, bapak masih sanggup kalau Cuma ngurusin kamu. Fokus belajar. Gagal ya coba lagi. gagal lagi ya coba lagi”. Kira-kira kayak gitu...

Dari pada menangis dan merasa malu setelahnya, aku lebih suka menulis. Sebab itulah yang membuatku rajin mengomel seperti ibu-ibu di tanggal-tanggal tua di sebuah tulisan. Sungguh melegakan....

Semoga esok, aku menjadi kakak yang lebih berguna lagi. Itu saja.. SEMANGART!
0

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com