Sabtu,14Januari

Akhirnya Brahmastra Foto Studio!


Kata Sapardi, “Yang fana adalah waktu, kita abadi”
Artiin sendiri deh maksdunya apa bahahahak *cah ra cetho*

Mana lagi kelas yang nggak kompak selain kelasku? Mana ada lagi, kelas yang genk-genk-an(?) selain kelasku? Mana ada kelas yang nggak pernah main atau liburan bareng macam kelasku?
Ada?

Ya begitulah. Kelasnya anak Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, B, 2013. Si anak-anak TEATER BRAHMASTRA. Nampak pecah-pecah, remuk-rusak, buram, abu-abu, sepi, senyap *alay mode on*

Gimana mau foto studio kalau Cuma “aah ini” “ah itu”

Tapi setelah dilihat lebih jauh, dan lebih mendalam... NO!

Semua tidak seburuk kelihatannya kok. Kelasku kompak. Kelasku bersahabat. Ya walaupun emang jarang main bareng sih.. tapi cukup oke kok kalau udah niat mau maju bareng.

Inget deh. Kita sudah berjalan jauh selama ini, bersama-sama. Bergandengan.
Semester LIMA. Inget kan gimana banget kita berjuangnya?

Satu semester penuh kita gandengan tangan, saling menguatkan, mempersiapkan pementasan DRAMA yang memuaskan itu. Kayak gitu mau gagal foto bareng? Yang Cuma 30 menitan itu? OHH, please~

Kita pernah, sering bahkan, tiduran bareng. Ngakak cantik bareng. Ngambek-ngambekan. Saling pecah. Kemudian pelukan nangis bahagia.

Duh.
Kalian inget nggak, mana sih sudut FBS malam hari yang nggak pernah kita gelesotin bareng? Yang tiduran sambil haha hihi sampe jam 1 pagi itu.. inget kan.
Parkiran GK 1. Sering lah ya..
Plataran GK 1, air mancur yang banyak kodoknya itu. Hmmm, apalagi!
Parkiran C13, koridornya. Duh, ini juga sering kan.
Plataran GK 4. Agak dingin gimana gitu deh di sini rasanya. Ya kan?
Plataran LMT. Nah ini, pas mati listrik itu! Terus sambi cerita hantu Hahaha
Brahmastra selepas pementasan Drama Musikal Maaf Maaf Maaf

Ahh secepat ini berlalu. Kita menua bersama. Berjuang bersama. Dan pada akhirnya, tibalah di ujung semester ini gaes! Kita nggak akan kuliah di dalam kelas lagi!! :(( sedih banget kan?

Setelah melewati beberapa rencana kosong. Akhirnya kita berhasil menyatukan kepala. Sedikit menyiasati ‘waktu yang fana’ itu kan ya?
Kita abadi, dalam satu bingkai, bersama, tersenyum!

Demi apapun. Aku sedih banget nggak lagi kuliah di kelas lagi.. berlarian karena telat ke lantai tiga yang bikin ngos-ngosan itu nggak akan ada lagi gaes. Nurutin semua kata dosen paling *uhuk* manja itu juga sudah berakhir gaes.

Tapi nggak papa.
Kenangan memang indah. Semua yang membuat nyaman memang rasanya enggan untuk ditinggalkan. Tapi percayalah. Melangkah maju adalah sebaik-baiknya jalan yang harus berani kita tempuh. *Uiiih, so bijak, LOL*

Kita harus melanjutkan hidup, masing-masing. Berjuang untuk wisudaan. Kita juga harus bekerja, membahagiakan orangtua. Dan kemudian menikah. Hingga, kemudian, suatu saat kita akan menyempatkan waktunya untuk saling menyapa “Dulu kita sekelas.”




1 komentar:

copyright © 2025. all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com